Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Moqtada Sadr, pemimpin gerakan Sadr Irak, menulis dalam tweet panjang yang dia terbitkan di akunnya di Platform X: "Israel adalah rezim pemukim yang telah mengusir pemilik aslinya dengan menggunakan sikap kurang ajar dan ketidakadilan serta di bawah bayang-bayang dukungan dan persahabatan dari Amerika Serikat yang semakin merosot, mereka berupaya memperluas pendudukan di wilayah timur dan barat wilayah tersebut."
"Atas dasar ini, saya ulangi bahwa saya ingin mengusir duta besar Amerika dari Irak dan menutup kedutaan besarnya di negara tersebut melalui metode diplomatik dan tanpa pertumpahan darah untuk menunjukkan bahwa karakter kita tidak mencari bperang dan kuat dalam menghadapi terorisme mereka yang kurang ajar. Pendekatan ini lebih efektif dan lebih memberikan efek jera daripada menggunakan kekerasan dan tidak memberikan alasan untuk mengganggu stabilitas keamanan Irak dan rakyat negara ini." Tambahnya.
Moqtada Sadr lebih lanjut meminta Organisasi Kerja Sama Islam dan Liga Arab untuk menerima tanggung jawab lebih besar dan memainkan peran lebih aktif dalam mengakhiri pembunuhan dan serangan musuh Zionis terhadap warga Palestina di Gaza.
Pada akhirnya, dia menulis: "Bungkamnya kita sudah cukup."
